KABARJATIM.NET – Audiensi oleh Aliansi Mahasiswa Peduli SPI (Amunisi) dan pihak Rektorat Universitas Jember di Gedung dr. R Achmad Universitas Jember pada Rabu, 26 Juli 2023 menghasilkan keputusan penting terkait program Sumbangan Pembangunan Infrastruktur (SPI).
Aliansi Amunisi merupakan Kumpulan dari mahasiswa yang peduli terhadap urusan kesejahteraan calon mahasiswa baru (Maba) Universitas Jember yang mengalami kendala dalam pembayaran SPI. Amunisi terdiri dari BEM FISIP, BEM FKIP, BEM FMIPA, BEM FAPERTA, BEM FTP dan Mahasiswa UNEJ.
Latar belakang adanya aksi solidaritas Aliansi Amunisi karena adanya kondisi ekonomi keluarga yang tidak memadai menyebabkan calon mahasiswa baru tidak dapat membayar Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) dalam satu kali lunas, serta penghasilan orang tua yang tidak tetap menimbulkan beban ekonomi yang sangat sulit dalam keluarga.
Cetak Generasi Unggulan, Lulusan SMK di Jember Mengabdi di Perusahaan Multinasional
Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng, IPM, Rektor Universitas Jember, dalam sambutannya, menekankan pentingnya menyelesaikan permasalahan SPI secara obyektif. “Kami menyampaikan apresiasi atas audiensi dari aliansi dan BEM yang menyuarakan kekhawatiran mengenai SPI. Hal ini menunjukkan mahasiswa masih memiliki nalar kritis dan kepedulian terhadap sesame,” ungkap Iwan Taruna.
Lebih lanjut Iwan Taruna mengklarifikasi bahwa SPI bukanlah perkara baru dan telah diatur oleh persetujuan calon mahasiswa sebelum mendaftar Semmaba. Namun, dalam kenyataannya, penerapan ketentuan tersebut di lapangan masih menemui hambatan, karena tidak semua warga negara mampu menopang biaya pendidikan.
Universitas Jember telah memperhatikan permasalahan mahasiswa kurang mampu dengan menyediakan berbagai jalur masuk dan mekanisme untuk membantu mereka. Grafik tentang persebaran mahasiswa yang mendapatkan golongan UKT pun diperlihatkan sebagai bukti komitmen universitas dalam mewujudkan aksesibilitas pendidikan.
Iwan Taruna turut menegaskan bahwa biaya pendidikan adalah bagian dari upaya mencapai kesuksesan, sejalan dengan filosofi Jer Basuki Mawa Bea. Universitas Jember juga telah membuka jalur-jalur alternatif, termasuk pergeseran UKT, untuk memastikan mahasiswa kurang mampu mendapatkan kesempatan yang adil.
Sehingga perlu ada pengecekan yang lebih ketat terhadap permohonan bantuan SPI untuk menghindari penyalahgunaan. Rektor memastikan bahwa Universitas Jember tidak akan menutup mata terhadap mahasiswa yang benar-benar membutuhkan bantuan.
Mulailah Perjalananmu sebagai Pythonista di Bootcamp Coding Python Dasar – GRATIS!
Dalam diskusi, Drs. Zulfikar, Ph.D, Warek 1 menambahkan informasi terkait pentingnya menjaga sensitivitas informasi dan berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan program SPI.
Menanggapi hal tersebut, Ubaid, salah satu perwakilan Aliansi Amunisi dalam audiensi berjanji untuk membantu pihak Rektorat dalam mengawal program SPI dengan persyaratan tertentu.
“Dari kami siap membantu dengan pihak Rektorat dan kami sendiri paham bahwa SPI ini sangat dibutuhkan oleh UNEJ. Oleh karena itu kami meminta tolong untuk pengangsuran itu tetap diadakan, dan kami juga akan mengawal dengan syarat-syarat tertentu yang ditetapkan,” ujarnya.
Audiensi ditutup dengan adanya kesepakatan untuk memberikan kemudahan pengangsuran SPI dengan syarat-syarat verifikasi yang ketat. Data yang telah dikumpulkan akan diverifikasi kembali untuk memastikan validitasnya.
Universitas Jember memastikan komitmen mereka dalam membantu mahasiswa kurang mampu dengan program pengangsuran SPI.
Pihak Rektorat bersama Warek dan staf terkait akan melakukan verifikasi dan memastikan data yang tepat guna. Seluruh pihak, termasuk mahasiswa, diminta untuk mematuhi prosedur yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai keberhasilan program ini.***
Pingback: RESMI! Eko Pratama Ketum Prabowo Muda Tunjuk Deckaryan Lexa Jadi Ketua Prabowo Muda Jawa Timur - Kabar Jatim
Pingback: Inspiratif! Siswa SMA Jember Meraih Beasiswa Fully Funded Kuliah Kedokteran di Universitas Terkemuka di China - Kabar Jatim