
Kabarjatim.net – Paguyuban Mahasiswa Tulungagung Jawa Timur (PMT-Jatim) telah mengadakan forum group discussion (FGD) bersama BRIDA, BAPPEDA, Dinas Pariwisata, Pokdarwis, kepala desa terkait, Duta Pariwisata, dan mahasiswa.
FGG diadakan dalam rangka menindaklanjuti adanya Putusan Menteri dalam SK Menteri No. 63.K/GL.01/MEM.G/2023 tentang Penetapan Warisan Geologi (Geoheritage) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Pelaksanaan forum dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023 bertempat di Telaga Buret, Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat yang menjadi salah satu Geoheritage Kabupaten Tulungagung yang mengangkat tema “Membangun Geoheritage yang Berkelanjutan”.
Pada penyampaian materi oleh BAPPEDA mengenai konsep Geopark Tulungagung, Andri Syambudi mengatakan “Geoheritage Kabupaten Tulungagung memiliki potensi besar untuk menjadi Geopark berskala Nasional dan Internasional, dan kami sedang mempersiapkan segala dokumen pendukung sebagai pengajuan Geopark”.
Menariknya, tagline dari Geoheritage Kabupaten Tulungagung adalah “The Home Of Wajak Man” dapat menjadi dasar pembangunan geoheritage berskala internasional, karena menjadi bukti adanya kehidupan manusia purba pertama di Jawa.
Banyak ditemukan fosil manusia purba, hewan, alat memasak, tempat tinggal, gunung api purba, dan berbagai formasi batuan tua dan muda yang ada.
“Adanya geoheritage ini diharapkan mampu menarik para wisatawan lokal maupun mancanegara sehingga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar”, ujar Eko Nurgianto Bidang Pengembangan Dinas Pariwisata.
“Dari sisi pendidikan, diharapkan adanya geoheritage ini mampu menarik pelajar dan mahasiswa untuk berkunjung dan observasi secara langsung. Dan dapat melakukan penelitian sehingga mampu menghasilkan tulisan ilmiah guna mendukung program dari BRIDA mengenai SIPINTER”, imbuh Ahmad Ibnu Riza dari BRIDA
Selain itu, pokdarwis bersama Dinas Lingkungan hidup juga bekerjasama mengenai pemeliharaan situs yang termasuk dalam geoheritage.
“Pemeliharaan lingkungan tidak lupa diupayakan karena sebagian besar situs Geoheritage ini masuk kedalam kawasan perlindungan alam,” Ujar Dinas Lingkungan Hidup.
Duta Pariwisata Tulungagung Jatmiko Puspito menyampaikan bahwa, tetap membersamai pemerintah dalam mengembangkan pariwisata di Tulungagung.
Terdapat program sambang wisata, membuat ensiklopedia Kabupaten Tulungagung sebagai bentuk branding, dan grup forum pemuda Geopark sebagai trobosan untuk duta pariwisata.
Koordinator Pusat PMT JATIM Bagus Rizqi menyampaikan bahwasanya kegiatan ini berfokus untuk kita saling tukar gagasan dari berbagai elemen masyarakat.
“Kegiatan FGD ini bertujuan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat dari mahasiswa, Pokdarwis, Kepala Desa dan juga dinas terkait untuk saling menyampaikan gagasan nya dengan harapan untuk membangun Geoheritage yang sustainable,” pungkap Bagus.***
Pingback: Mahasiswa Unej KKN Kelompok 183 Melakukan Pendampingan Pembudidayaan Maggot di Desa Klanting - Kabar Jatim
Pingback: Waspadai Bahaya! Mengganti Rangka Motor Bisa Berujung Pidana - Kabar Jatim
Pingback: Kontroversi Kenaikan Kelas Siswa SMAN dan SMKN Banyuwangi: Cabdin Banyuwangi Ngapain Aja? - Kabar Jatim